Rangga Welas
Pengarang
Agus Juara, S.T.M.T
Dosen Pembimbing 2
Ir. Ashal Abdussalam, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing 1
Ir. Ashal Abdussalam, S.T., M.T.
Penguji 1
Agus Juara, S.T., M.T.
Penguji 2
Pembangunan gedung bertingkat merupakan aktivitas konstruksi yangmemiliki tingkat kompleksitas tinggi dan mengandung berbagai potensi risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis manajemen risiko (faktor resiko danTindakan mitigasi resiko) pada proyek pembangunan Gedung Integrated MedicalEducation (IME) Unsoed.Penelitian ini bertumpu pada teori manajemen risiko dalam konstruksi, yang mencakup cara mengenali, menganalisis, dan mengendalikan risiko yangmungkin muncul dalam proyek. Landasan teoritis dalam penelitian ini mengacupada SNI ISO 31000 dan berbagai literatur lain terkait manajemen risiko dalampembangunan gedung bertingkat, yang menekankan pentingnya evaluasi risikosecara kuantitatif dan kualitatif guna menunjang keberhasilan proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulandata melalui penyebaran kuesioner kepada para tenaga ahli yang secara langsungterlibat dalam proyek. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan IndeksKepentingan Relatif (IKR) untuk mengetahui tingkat pengaruh setiap risiko sertamengukur seberapa sering tindakan mitigasi telah dilakukan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang paling dominanadalah kondisi lokasi proyekyang berada di tengah kota (X=3,77, IKR=0,75) dankurangnya disiplin tenaga kerja dalam menggunakan APD (X=3,69, IKR=0,74).Selain itu, risiko lain dengan pengaruh tinggi terhadap kelancaran proyek adalahkesalahan estimasi biaya (X=3,46, IKR=0,69), kesalahan estimasi waktu (X=2,86,IKR=0,57), serta tidak adanya sistem quality control (X=2,77, IKR=0,55). Strategimitigasi yang selalu diterapkan adalah penambahan jam kerja (X=4,46,IKR=0,89), pengawasan mutu material (X=4,31, IKR=0,86), penambahan jumlahtenaga kerja (X=4,15, IKR=0,83), serta penerapan manual mutu proyek (4,00,IKR=0,80). Metode IKR efektif dalam menentukan prioritas risiko dan tindakanmitigasi secara sistematis. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan pada ruanglingkup data yang hanya difokuskan pada satu proyek konstruksi dan metodeanalisis tunggal. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan denganpendekatan yang lebih variatif dan cakupan proyek yang lebih luas untukmendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Diharapkan hasil penelitian ini bisamenjadi referensi bagi pihak pelaksana proyek dalam meningkatkan efektivitasmanajemen risiko pada proyek konstruksi gedung bertingkat.
Kata kunci: manajemen risiko, IKR, gedung bertingkat, IME UNSOED