Fadhilah Ilham Ulumudin
Pengarang
Ir. Ashal Abdussalam, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing 2
Nasyiin Faqih, S.T.,M.T.,I.P.M
Dosen Pembimbing 1
Nasyiin Faqih. ST.MT.
Penguji 1
Ir. Ashal Abdussalam, S.T., M.T.
Penguji 2
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air irigasi aktualdan besaran kehilangan air di Daerah Irigasi Jimat, mengidentifikasi faktorfaktorpenyebab kehilangan air irigasi di Daerah Irigasi Jimat dan menentukanstrategi efektif untuk mengurangi kehilangan air di Daerah Irigasi Jimat. Salahsatu daerah irigasi penting di wilayah ini adalah Daerah Irigasi Jimat yangmenyuplai air untuk lahan pertanian seluas 110 ha. Namun, efektivitas distribusiair sering terganggu oleh kehilangan air (water losses) yang signifikan.Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratiwi, V. & Sofandi,H. (2022), besarnya kehilangan air pada jaringan irigasi akibat evaporasi,rembesan, dan eksploitasi masing-masing adalah 0,386 L/detik, 8,325 L/detik,dan 4,167 L/detik dengan total kehilangan 12,878 L/detik.. Kehilangan air akibatevaporasi jauh lebih kecil dibandingkan rembesan dan eksploitasi. Persentasekehilangan air berturut-turut adalah evaporasi 2,5 %, rembesan 70,5 daneksploitasi 27,71 %.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Evaluatif danmetode analisis Deskriptif Kuantitatif. Dimana metode Deskriptif Evaluatifadalah metode yang menjelaskan tentang studi yang mengevaluasi kondisi apaadanya sesuai dengan keadaan pada obyek studi. Sedangkan metode analisisDeskriptif Kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan secaratepat sifat – sifat suatu obyek studi.Berdasarkan analisis dan hasil perhitungan bahwa pada daerah IrigasiJimat membutuhkan pasokan air irigasi aktual sebesar 0,812 m³/detik untukmelayani empat saluran tersiernya, dengan alokasi tertinggi ke Tersier 2 (0,465m³/detik) dan terendah ke Tersier 4 (0,084 m³/detik). Namun, hanya 54% daridebit awal saluran primer (1,702 m³/detik di Intake Hulu) yang benar-benarmencapai lahan pertanian. Sebanyak 46% air (0,686 m³/detik) hilang disepanjang jaringan primer, di mana rembesan mendominasi 99,94% kehilanganair, terutama di ruas kritis seperti Primer V yang kehilangan 59% debitnya.Sementara itu, kontribusi evaporasi sangat minimal (0,06%) akibat luaspermukaan air terbatas dan laju penguapan harian rendah (2,76 mm/hari).Kehilangan air di D.I. Jimat terutama disebabkan oleh kerusakaninfrastruktur dan aktivitas manusia. Material saluran yang rentan (tanahberpasir/aluvial) di ruas Primer I, IV, dan V memicu rembesan ekstrem, mencapai540,86 mm/jam di Primer V akibat struktur tanah yang porous.
Kata Kunci : Irigasi, Water Losses, Daerah Irigasi Jimat Kabupaten Wonosobo