IMPLEMENTASI METODE TARTIL DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLOTUT THOLIBIN PURWANEGARA

Detail Cantuman

Prodi Pendidikan Agama Islam

IMPLEMENTASI METODE TARTIL DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLOTUT THOLIBIN PURWANEGARA

XML

IMPLEMENTASI METODETARTIL DALAM PERMBEAJARAN AL-QUR’AN DI PONDOKPESANTREN RAUDLOTUT THOLIBIN PURWANEGARA 2024/2025.Skripsi, Wonosobo: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains AlQur’anJawaTengan diWonosobo,2025.Metode ini merupakan salah satu metode yang sering diterapkan dalamxviiimembaca Al-Qur’an dan bertujuan agar pendengar dan pembaca dapat memahamikandungan dari ayat yang dibaca. Dan metode ini membuat peserta didik lebihmudah untuk membaca Al-Qur’an. Pokok masalah dalam penelitian ini adalahbagaimana implementasi metode tartil dalam meningkatkan kemampuanmembaca Al-Qur’an di Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin Purwanegara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode tartildalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di Pondok PesantrenRaudlotut Tholibin Purwanegara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitiandeskriptif kualitatif yaitu dengan melihat gejala/kondisi yang ada di lapangan.Untuk memudahkan penelitian ini, penulis menggunakan prosedur pengumpulandata menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Metode Tartil diterapkan secaraklasikal (bersama-sama); 2) Pembelajaran Al-Qur’an dilaksanakan melaluibeberapa proses. 3) Penerapan metode tartil dalam pembelajaran Al-Qur’anmelalui belajar membaca Makhorijul huruf dan sifatul huruf yang sesuai dengankaidah ilmu tajwid. 4) Manfaat dari metode tartil dalam pembelajaran Al-Qur’andapat meningkatkan kualitas bacaan para santri yang sesuai dengan kaidah ilmuTajwid.Ada beberapa proses kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran AlQur’an diPondokPesantrenRaudlotutTholibinPurwanegrayaitu:a.Membacasecaramudahbacaan-bacaanyangbertajwidsesuaicontohguru.b.Langsung praktek secara mudah bacaan yang bertajwid sesuai contohguru.c. Pembelajaran diberikan secara bertahap dari yang termudah, menerangkansystem belajar tuntas.d. Pembelajaran yang diberikan selalu berulang-ulang dengan memperbanyaklatihan.e. Evaluasi selalu diadakan setiap pertemuan.Melalui kegiatan proses pembelajaran tersebut, Pondok PesantrenRaudlotut Tholibin Purwanegara mengimplementasikan metode Tartil padapembelajaran Al-Qur’an sebagai berikut: santri ditempatkan di kelas sesuaidengan kemampuannya. Setiap masing-masing kelas mempunyai gurupembimbing dalam pembelajaran. Memberlakukan tes kenaikan kelas, apabilabacaan belum dan belum benar dan belum sesuai dengan kaidah ilmu Tajwidmaka santri harus mengulang tes sampai lulus. Setelah santri mengaji dan sudahtidak ada kekeliruan dalam membaca Al-Qur’an, para santri baru bolehmelanjutkan ngajinya.Dalam proses Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an denganmenggunakan metode Tartil sudah di terapkan sejak dulu, dalam setiappembelajaran ustadz atau ustadzah harus sangat tlaten. Karena, dalammengajarinya harus membutuhkan kesabaran, keistiqomaham (konsisten), sertasantri juga harus disiplin dalam belajar. Selain itu, ada beberapa faktor yangmempengaruhi, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.1) Faktor pendukung Metode tertil ini adalah metode yang memiliki sistempembelajaran yang jelas, sehingga santri tidak bingung dalam mengikutipembelajaran tersebut. Kemudian fasilitas yang menunjang adanyapembelajaran tersebut yaitu, seperti motivasi dari guru, pembinaanpembelajaran, suasana pesantren yang nyaman untuk belajar para santri.2) Faktor penghambat yaitu kebanyakan ada pada diri santri itu sendiri sepertihalnya, malas untuk berangkat ngaji, malas belajar dan merasa pesimis, halinilah yang menyebabkan santri tidak paham dalam pembelajaran tersebut danbelum bisa membaca Al-Qur’an dengan menggunakan kaidah metose tartilyang benar.Ada juga kelebihan dan kekurangan dalam Pembelajaran Al-Qur’an1) Kelebihan dalam Pembelajarana) Bisa diajarkan kepada siapa saja tanpa batas usia.b) Menggunakan sistem klasikan baca simak (satu membaca yang lainmenirukan).c) Tidak membutuhkan terlalu banyak guru atau pengajar.2) Kekurangan dalam PembelajaranBagi anak yang daya fikirnya agak lemah, maka ia akan sering merasakesulitan. Bangi anak yang sering tidak hadir, maka ia akanketinggalanpelajaran.
Kata Kunci: Pembelajaran Al-Qur’an, Metode Tartil.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
2018010487
Dosen Pembimbing
H. Mukromin, Alh, M.Ag - - Dosen Pembimbing 1
Rifqi Aulia Rahman, M.Pd.I - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
86208
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Agama Islam
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail