Nafisatul Hana, S. Ag
Pengarang
Dr. Mutho`am, S.H., M.S.I
Dosen Pembimbing 2
Dr. H. Machfudz Junaedi, M.H.
Dosen Pembimbing 1
Dr. H. Machfudz Junaedi, M.H.
Penguji 2
Dr. Nurul Mubin, M.S.I
Penguji 1
Dr. Lilik Rochmad Nurcholiso, Lc., M.A
Ketua Penguji
Penelitian ini berfokus pada interpretasi kata “La Tahzan” dalam QS. At Taubah[9] : 40 melalui pendekatan Ma’na> Cum Maghza>, yang mengintegrasikan analisa makna literal, konteks historis, dan relevansi moral serta spiritual dalam kehidupan modern. Ayat ini menggambarkan momen kritis ketika NabiMuhammad Saw dan Abu Bakar ra., bersembunyi di dalam Gua Tsur dari kejaranorang kafir, yang hendak berhijrah ke Madinah. Saat ini Nabi Saw berusahauntuk menenangkan Abu Bakar ra., dan memberi keyakinan bahwa pertolongan Allah SWT selalu menyertai orang beriman. Dalam konteks historis, frasa inimemberikan penghiburan dan penguatan mental di tengah ancaman musuh, sementara secara moral, ia menyiratkan pentingnya optimisme dan keimanandalam menghadapi ujian hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis tematik dengan pendekatan kualitatif, yang memadukan studi linguistik,tafsir klasik dan kontemporer, serta kajian literatur terkait kesehatan mental.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa larangan bersedih dalam ayat initidak hanya berlaku dalam konteks sejarah, tetapi juga relevan dengan tentangan psikologis saat ini, seperti depresi dan kecemasan, dengan menonjolkan nilainilaioptimisme, keyakinan kepada Allah Swt, dan kesabaran. Hal ini menjadikan “La Tah}zan” sebagai pedoman spiritual universal yang dapat membantu manusia dalam menghadapi tekanan hidup di era modern.
Kata Kunci: La Tahzan, QS. al-Taubah [9]:40, Ma’na Cum Maghza, Psikologi