KRITIK MASKULINITAS TUHAN DAN NABI: ANALISA TERHADAP PEMIKIRAN GENDER ASMA BARLAS

Detail Cantuman

Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsi

KRITIK MASKULINITAS TUHAN DAN NABI: ANALISA TERHADAP PEMIKIRAN GENDER ASMA BARLAS

XML

Penelitian ini diangkat karena terdapat kecendrungan untuk menafsirkan
Tuhan dan Nabi dengan simbol-simbol maskulin, yang dijadikan dasar legitimasi
hierarki gender dan marginalisasi perempuan. Untuk mengatasi pemahaman yang
keliru tentang maskulinitas dalam tradisi Islam, Asma Barlas memberikan
penawaran baru terhadap penarsiran Al-Qur’an dengan memberikan kritik
mendalam terhadap penafsiran patriarkal. Pemikiran Barlas terangkum dalam
bukunya Beliving Women in Islam, yang diterbitkan pertama kali di Amerika pada
tahun 2002, dan menjadi salah satu refrensi penting dalam kajian geder. Pemikiran
Barlas menjadi penting karena karena selain wacana maskulinitas hegemonic dalam
keagamaan masih jarang dikaji, terutama yang berkaitan dengan konsep ketuhanan
dan kenabian. Penelitian ini bertujuan mengisi celah kajian tersebut dengan
menghubungkan maskulinitas hegemonic R.W.Connel dan hermeneutika kritis
Jurgen Habermas untuk menganalisi kontribusi pemikirannya terhadapa wacana
gender. Adapun rumusan masalah yang akan menjadi dasar penelitian ini adalah
bagaimana pandangan Asma Barlas terhadap askulinitas Tuhan dan Nabi dan
kritiknya terhadap tarsir-tafsir yang menjadi legitim asi hierarki gender, serta
bagaimana Asma Barlas memberikan kontribusi terhadap wacana gender dari
pemikirannya.

Beberapa hasil temuan dalam penelitian ini antara lain: (1) Pandangan Asma
Barlas terkait maskulinitas Tuhan menegaskan bahwa Allah bersifat tansenden,
melampaui kategori gender, dan tidak dapat direduksi menjadi sifat maskulin atau
feminine, sebagaimana terlihat dalam penggunaan istilah Huwa alam Al-Qur’an.
Konsep Tauhid menjadi dasar argumennya untuk menolak legitimasi patriarki atas
nama Tuhan. Dalam konteks Nabi Muhammad, Barlas menolak gambaraan
patriarkal dan menekankan Nabi sebagai pembawa prinsip keadilan, dengan
merujuk pada QS. Al-Ahzab: 40 ysng menunjukkan Nabi bukan sebagai “ayah”
patriarkal melainkan pembimbing umat. Menggunakan teori maskulinitas
hegemonic Connel, Barlas mengkritik tafsir klasik yang menghasilkan hierarki
gender, seraya menekankan kesetaraan ontologies manusia dalam konsep Tauhid.
(2) Barlas mendorong pembacaan ulang yang inklusif, diman aperempuan berperan
aktif sebagai penafsir, dan menolak makna literal patriarkal. Meski membuka
ambiguitas, kritik Barlas terhadap maskulinitas patriarkal membuka diskusi tentang
bagaimana maskulinitas Tuhan dapat dipahami secra simbolis dan non-biologis.

Kata Kunci: Asma Barlas, Maskulinitas Tuhan dan Nabi, Gender Islam.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Wahidatun Nisa’ - Personal Name
Student ID
2022080107
Dosen Pembimbing
Maurisa Zinira, S.Thi., M.A - - Dosen Pembimbing 1
Dr.Reni Nur Aniroh, sy., M.S.I. - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
76231
Edisi
Published
Departement
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Universitas Sains Al-Qur'an
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail