SHINTA KHUSNUL KHOTIMAH
Pengarang
Dr. Mutho`am, S.H., M.S.I
Dosen Pembimbing 1
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum
Dosen Pembimbing 2
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum
Ketua Penguji
Dr. Lutfan Muntaqo M.S.I
Penguji 1
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Penguji 2
Pada zaman sekarang trend flexing banyak dijumpai dari berbagai
kalangan dari kalangan anak remaja hingga kalangan orang dewasa. Pada
dasarnya arti dari istilah flexing sudah ada pada zaman dahulu, namun seiring
perkembangan zaman muncullah istilah flexing. Dalam Al-Qur’an tidak ada
istilah flexing, namun terdapat beberapa istilah yang memiliki arti yang
menggambarkan istilah flexing diantaranya riya, ujub, takabur, hubbu al
dunya, israf, tabdir, dan takatshur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mana
peneliti ingin mengetahui flexing dalam perspektif Al-Qur’an secara
mendalam. Hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan makna flexing,
tipologi flexing serta sebab-sebab flexing dilakukan. Flexing dilakukan demi
popularitas dan citra diri. Adapun tipologi flexing diantaranya flexing
material (kekayaan), flexing spiritual (ibadah), flexing kedudukan, flexing
pencapaian, dan flexing nasab. Pada dasarnya antara flexing satu dengan yang
lain saling berkesinambungan, seperti halnya flexing pencapaian tidak dapat
berdiri sendiri. Sebab-sebab flexing yaitu insecure kurang empati, masalah
kepribadian, tekanan social, dan mencari perhatian.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Flexing, Tipologi