<![CDATA[MODEL TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL:]]>
Zahra Azka Kamilah
Pengarang
Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I, M.S.I
Dosen Pembimbing 2
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Dosen Pembimbing 1
Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I.
Penguji 1
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum
Penguji 2
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Ketua Penguji
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model tafsir Al-Qur’an di media
sosial dengan studi kasus pada akun Instagram @ismailascholy yang dikelola oleh
Ismail al-Ascholy. Fokus penelitian mencakup metode, sumber, dan corak
penafsiran yang digunakan dalam menyampaikan konten tafsir Al-Qur’an, serta
menganalisis kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi menurut Harold D. Lasswell. Data
primer berupa unggahan teks, gambar, dan video pada akun @ismailascholy yang
relevan dengan tafsir Al-Qur’an, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur
terkait tafsir di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ismail alAscholy
menggunakan metode tafsir yang beragam, namun secara garis besar
menggunakan metode tematik (mauḍū‘ī) dengan pendekatan kontekstual.
Penafsiran yang disajikan tidak hanya menjelaskan ayat secara literal tetapi juga
relevan dengan isu-isu sosial dan tantangan kehidupan modern. Selain itu, konten
tafsir ditampilkan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami, disertai visual
yang menarik namun tetap mempertahankan substansi keilmuan.
Kelebihan utama dari akun ini adalah penyajian konten yang ringkas,
komunikatif, dan relevan dengan audiens muda. Namun, penelitian ini juga
menemukan beberapa kelemahan, seperti kurangnya kedalaman analisis pada
beberapa tema tertentu serta keterbatasan interaktivitas dengan audiens karena
sebagian besar konten hanya tersedia dalam format sorotan (highlights). Penelitian
ini menyimpulkan bahwa akun @ismailascholy memberikan kontribusi penting
dalam modernisasi penyampaian tafsir Al-Qur’an melalui media sosial dengan
pendekatan yang adaptif terhadap era digital. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi pengembangan kajian tafsir Al-Qur’an di media sosial dan
mendorong para kreator konten keagamaan untuk meningkatkan kualitas dan
validitas konten yang mereka hasilkan.
Kata kunci: Tafsir Media Sosial, Instagram, Ismail al-Ascholy