<![CDATA[PENGARUH DZIKIR DAN MANDI TAUBAT TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN MENTAL DI PANTI REHABILITASI WANITA AL-IMAM 1 PURBALINGGA]]>
MILA MINATUL MAULA
Pengarang
Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I, M.S.I
Dosen Pembimbing 1
Ns. Fifi Alviana, MSN
Dosen Pembimbing 2
Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I.
Penguji 2
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum
Ketua Penguji
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Penguji 1
Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesehatan secara
keseluruhan, mencakup aspek fisik, sosial, dan spiritual. Di Indonesia, prevalensi
gangguan mental emosional mencapai 6% pada penduduk usia di atas 15 tahun.
Fenomena ini juga terjadi di Purbalingga, di mana stigma dan keterbatasan akses
pengobatan menyebabkan praktik pemasungan. Pendekatan farmakologis,
meskipun efektif, memiliki keterbatasan seperti efek samping dan biaya. Oleh
karena itu, terapi nonfarmakologi berbasis spiritual, seperti dzikir dan mandi
taubat, menjadi alternatif yang relevan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi dzikir dan
mandi taubat terhadap kesehatan mental pada 30 pasien di Panti Rehabilitasi
Wanita Al-Imam 1 Purbalingga. Menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif
dengan desain pretest-posttest, penelitian ini menganalisis data dari kuesioner
PSS-10, observasi, dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata score
tingkat gangguan kesehatan mental (pretest) sebelum sebesar 29,96% dan ratarata
score
tingkat
gangguan
ksehatan
mental
(postest)
sesudah
sebesar
23,23%.
Intervensi
dzikir dan mandi taubat terbukti menurunkan tingkat depresi
melalui pengurangan hormon stres (kortisol) dan peningkatan hormon
kebahagiaan (endorfin). Dengan integrasi nilai spiritual dalam terapi, pendekatan
ini menawarkan solusi holistik yang efektif dan terjangkau bagi masyarakat.
Kata kunci: Terapi Kesehatan Mental, Dzikir dan Mandi Taubat, Penyembuhan
Spiritual