Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsi
PERJALANAN NABI IBRAHIM AS DALAM MENCARI TUHAN (ANALISIS KITAB TAFSIR AL-BAIḌAWI)
XML
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan penafsiran di kalangan
ulama tentang kisah Nabi Ibrahim dalam surat Al-An'am ayat 74-79. Sebagian
ulama menafsirkannya sebagai perjalanan Nabi Ibrahim mencari Tuhan,
sementara yang lain melihatnya sebagai upaya Nabi Ibrahim membimbing
kaumnya yang menyembah berhala. Penulis tertarik untuk menggunakan tafsir
Al-Baydhawi sebagai sumber analisis, karenanya dikenal sebagai karya tafsir
yang komprehensif dan mendalam, menggabungkan berbagai menggabungkan
berbagai pendekatan tafsir yang membuatnya menjadi sumber yang kaya dan
berharga untuk memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an. Al-Baydhawi sendiri
adalah seorang cendekiawan berpengaruh yang menguasai berbagai bidang
ilmu, sehingga tafsirnya kaya akan perspektif. Selain itu, metode tafsir AlBaydhawi
yang
terstruktur
dan
pengakuan
para
ulama
terhadapnya
menjadikan
karya
ini sebagai sumber yang berharga untuk memahami Al-Qur'an.
Penelitian ini berfokus melihat bagaimana penafsiran Al-Baydhawi,
khususnya pada surah Al-An'am ayat 74-79, untuk memahami interpretasi AlBaydhawi
akan pernyataan perjalanan Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
kepustakaan (studi pustaka). Data primer diperoleh dari Al-Qur’an dan kitab
Tafsir Al-Baydhawi, sementara data sekunder diperoleh dari jurnal, artikel,
kitab, dan buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis isi, yaitu menganalisis penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan perjalanan spiritual Nabi Ibrahim pada
kitab tafsir Al-Baydhawi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Al-Baydhawi menafsirkan kisah
ini sebagai dialog internal Nabi Ibrahim, di mana beliau menggunakan contohcontoh
benda langit untuk menunjukkan ketidaklayakannya menjadi objek
penyembahan. Melalui kisah ini, Al-Baydhawi menekankan pentingnya
tauhid, keyakinan bahwa hanya Allah SWT. yang layak disembah, serta nilainilai
universal seperti keberanian, ketabahan, keikhlasan, kasih sayang,
kepemimpinan, dan keadilan. Berdasarkan tafsir Al-Baydhawi, kisah Nabi
Ibrahim dalam surat Al-An'am ayat 74-79 bukanlah tentang pencarian Tuhan,
melainkan upaya Nabi Ibrahim dalam membimbing dan menyeru ayahnya
serta kaumnya yang menyembah berhala kepada iman dan tauhid.
Kata kunci: Dakwah, Tauhid, dan Penyembahan Berhala
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
SYAMSA HAWWA KHAIRUNISA - Personal Name
|
Student ID |
2021080012
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji |
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum - - Ketua Penguji
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A - - Penguji 1 Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I. - - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
76231
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., 2025 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |