<![CDATA[KOMUNIKASI INTERPERSONAL ASIYAH DAN FIR’AUN SERTA RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN KELUARGA (KAJIAN TAFSIR Q.S. AL-QASHASH (28):]]>
IKRIMA NURFAIDILLAH
Pengarang
Arif Al-Wasim, S.pt., M.S.I.
Dosen Pembimbing 2
Dr.Reni Nur Aniroh, sy., M.S.I.
Dosen Pembimbing 1
Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I.
Ketua Penguji
Ahmadiy, S.Th.i., M.Hum
Penguji 2
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Penguji 1
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi interpersonal antara
Asiyah dan Fir’aun dalam QS. Al-Qashash: 9, serta relevansinya dengan
komunikasi suami istri dalam kehidupan keluarga modern. Rumusan masalah
dalam penelitian ini mencakup dua poin utama: (1) bagaimana komunikasi
interpersonal yang terjadi antara Asiyah dan Fir’aun dalam QS. Al-Qashash: 9, dan
(2) bagaimana relevansi kisah komunikasi tersebut dalam konteks komunikasi
suami istri dalam keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan analisis tafsir untuk menggali pesan yang terkandung
dalam ayat tersebut serta relevansinya dengan kehidupan keluarga masa kini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara Asiyah dan Fir’aun
merupakan komunikasi interpersonal yang mencakup pola membujuk dan dialog,
dengan Asiyah yang berusaha menyampaikan pesan kebenaran meskipun
menghadapi dominasi Fir’aun. Meskipun hubungan mereka tidak seimbang, Asiyah
menunjukkan keteguhan hati dan kasih sayang, yang pada akhirnya berpengaruh
pada perubahan perspektif Fir’aun. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa
meskipun komunikasi dalam hubungan yang tidak setara dapat terhambat oleh
dominasi dan kekuasaan, komunikasi yang penuh kasih, keteguhan hati, dan
pengaruh positif dapat membawa perubahan secara perlahan.
Relevansi kisah ini dengan kehidupan keluarga masa kini mengajarkan
pentingnya komunikasi yang saling menghargai, kepercayaan, serta komunikasi
spiritual yang menguatkan hubungan suami istri. Temuan ini juga menekankan
pentingnya menghargai perbedaan, membangun kepercayaan, dan memperkuat
ikatan emosional dan spiritual dalam kehidupan keluarga. Kesimpulannya,
komunikasi interpersonal dalam keluarga harus berbasis pada saling
mendengarkan, menghormati perbedaan, serta menjaga komunikasi yang sehat dan
penuh kasih sayang.
Kata kunci: Komunikasi, Asiyah, Fir’aun, kehidupan keluarga.