<![CDATA[PENAFSIRAN AYAT NIKMAT DUNIAWI DAN UKHRAWI (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Mubarok (Surah Ar-Rahma>n) Karya KH. Taufiqul Hakim)]]>
NABILA ZAKIA FATIMAH
Pengarang
Arif Al-Wasim, S.pt., M.S.I.
Dosen Pembimbing 1
Ahmadiy, S.Th.I., M.Hum.
Dosen Pembimbing 2
Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I.
Ketua Penguji
Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I, M.S.I
Penguji 2
Dr. Maurisa Zinira, S.Th.I.,M.A
Ketua Penguji
Nikmat-nikmat yang Allah sediakan untuk manusia sangatlah banyak,
namun, dengan nikmat yang sangat banyak itu manusia masih sering bertanya,
sebenarnya apa yang menjadi kunci kenikmatan hidup kita? maka Allah
berfirman sebagai bentuk sindiran kepada mereka yang melalaikan nikmatnikmat
yang
telah
Allah
berikan:
“Maka
Nikmat
tuhan
kamu
yang
manakah
yang
kamu
dustakan”, kalimat ini diulang sebanyak 31x di dalam surah ar-
Rahma
>n oleh Allah SWT. Dalam penelitian ini membahas mengenai
bagaimana penafsiran ayat nikmat duniawi dan ukhrawi dalam kitab Tafsir Al-
Mubarok (Surah Ar-Rahma>n) karya KH. Taufiqul Hakim, serta bagaimana
hikmah dibalik ayat nikmat dalam kitab tersebut. Penelitian menggunakan
pendekatan studi tokoh, dengan jenis penelitian kepustakaan, yang mengkaji
sumber pokok penelitian yaitu kitab Tafsir Al-Mubarok, dengan penelitian
yang sifat deskriptif analitis yang digali dengan pisau analisis kualitatif. Hasil
dari penelitian ini, yaitu KH. Taufiqul Hakim memaknai ayat-ayat Surah Ar-
Rahma>n, baik yang secara tekstual membicarakan penciptaan di dunia, balasan
akhirat dan neraka, serta penggambaran surga, semuanya itu memiliki bentuk
nikmat, dan nikmat yang paling agung yang paling pertama disebutkan adalah
nikmat penurunan al-Qur’an dan pengajarannya, yaitu nikmat yang menjadi
kunci kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kemudian hikmah dibalik ayat-ayat
nikmat itu, diantaranya adalah petunjuk waktu, sumber pangan dan
kesenangan, pencegah maksiat, dalil bahwa jin juga melakukan persetubuhan,
dan tiga hal yang dikandung dari penggambaran surga yaitu: tidak ada
pembebanan (kewajiban) di akhirat, hamba di akhirat adalah pengontrol dan
pengendali, dan setiap bayangan orang mengenai macam kebaikan Ilahi, itu
masih tetap tidak akan bisa mendekati gambaran dan bentuk kebaikan Ilahi
yang sebenarnya.
Kata kunci: Nikmat, Duniawi, Ukhrawi, Tafsir Al-Mubarok