DWI AMALIA RIZZA UMAMI
Pengarang
Arif Al-Wasim, S.pt., M.S.I.
Dosen Pembimbing 1
Nura Fajria,L.C.,M.Ag
Dosen Pembimbing 2
Arif Al-Wasim, S.Pt., M.S.I.
Ketua Penguji
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum
Penguji 2
Dr. Mutho'am, S.H.I, M.S.I
Penguji 1
Al-Qur’an berada dalam uniknya yang mengandung mukjizat, kata-
katanya tersusun dari huruf yang bila dibuang salah satunya, diganti atau di
sisipi dengan huruf lain, maka menimbulkan kelemahan yang jelas.
Kemukjizatan al-Qur’an tidak terbatas pada keseluruhan isi kandungannya
semata-mata, akan tetapi juga terletak pada aspek kebahasaan. Salah satu
temuan penting Bint Syathi; bahwa tidak ada kata-kata yang benar-benar yang
bermakna sama. Teori ini menekankan pada aspek I’jaz al-Qur’an. Bahwa di
dalam al-Qur’an satu kata hanya mempunyai satu makna, meskipun pada
umumnya beberapa dianggap bersinonim. Rumusan masalah penelitian ini
(1)“bagaimana Tinjauan Antisinonimitas Kata Akal dan Pikir Qs. Ar-Ra’du
ayat 3 dan 4 Perspektif ‘Aisyah Bint Al-Syathi (1913-1998)”?, (2) “apa makna
kata pikir dan akal dalam al-Qur’an”?. Adapun penelitian yang digunakan oleh
penulis adalah penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode penelitian
kepustakaan. Hasil dari penelitian kata yatafakkaruna ayat ke 3 dan ya’qiluna
ayat ke 4 tidak bisa saling mnggantikan kedudukan tempatnya, karena
menghilangkan kaidah, esensi dan keindahan al-Qur’an. Berdasarkan analisis
teori Antisinonimitas ‘Aisyah Bint Syathi adalah, bahwasannya satu
kata/lafadz hanya memberikan satu makna dalam satu tempat dan tidak ada
kata yang dapat menggantikannya sekalipun kata tersebut berasal dari akar kata
yang sama.
Kata kunci: Al-Qur’an, Antisinonimitas, Akal, Pikir