<![CDATA[TINJAUAN YURIDIS PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (Human Trafficking)]]>
ADE RIFKI SANSAFIKA
Pengarang
Dr. Linda Ikawati, S.H., M.H
Dosen Pembimbing 1
Fuad Hasyim, SH., M.H.
Dosen Pembimbing 2
Ika Setyorini, S.H., M.H.
Penguji 1
Dr. Linda Ikawati, S.H., M.H
Ketua Penguji
Nila Amania, S.H., M.H
Penguji 1
Perdagangan manusia, yang dianggap sebagai salah satu bentuk perbudakan
modern, telah menjadi isu yang hangat dibahas baik di tingkat nasional maupun
internasional. Fenomena ini mengalami peningkatan, terutama dipicu oleh
kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh rendahnya akses terhadap pendidikan dan
terbatasnya peluang kerja, khususnya dalam konteks pekerja asal Indonesia. Para
korban perdagangan manusia sering kali dieksploitasi untuk berbagai tujuan,
seperti kerja paksa, layanan paksa, pekerjaan ilegal, hingga perlakuan yang
menyerupai perbudakan. Realitanya, buruh Indonesia berada dalam posisi rentan
dan kerap menjadi target mudah bagi pelaku kejahatan yang terlibat dalam praktik
perdagangan manusia.
penelitian ini menggunakan metodologi penelitian yuridis normatif, yang
terdiri atas teknik penelitian hukum atas hukum tertulis dan prosedur penelitian
ilmiah.
Penelitian ini menghasilkan pembahasan sebagai berikut: 1) Berdasarkan
hasil penelitian, perdagangan manusia merupakan pelanggaran serius terhadap
nilai dan martabat kemanusiaan, sekaligus dikategorikan sebagai kejahatan yang
melanggar hukum. Dalam studi kasus pada Putusan Nomor
77/Pid.Sus/2023/Pn.Wsb, pelaku yang terlibat meliputi perekrut, pengangkut,
hingga penghubung yang tergabung dalam jaringan kriminal terorganisir. 2)
Penegakan hukum untuk menangani kejahatan ini, mulai dari perlindungan korban
hingga proses penuntutan, diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dalam kasus-kasus
yang dianalisis, pengadilan menjatuhkan hukuman pidana kepada terdakwa
sebagai respons terhadap pelanggaran yang ditemukan. Hal ini menegaskan
pentingnya penerapan hukum yang konsisten dan adil.
Kata Kunci: Tinjauan Yuridis, Tindak Pidana, Human Trafficking