Prodi Hukum Keluarga
ANALISIS QIRA’AH MUBADALAH TERHADAP PEMBAGIAN KERJA SUAMI ISTRI PADA KELUARGA PETANI DAN KARYAWAN HOME INDUSTRY (Studi Kasus Di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara)
XML
Peraturan pembagian kerja suami istri yang digariskan di dalam fiqihmaupun hukum positif Indonesia, menununjukan perbedaan yang sangat nyatadengan realita kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana aturan fiqihmenyebutkan bahwa pekerjaan publik maupun domestik merupakan kewajibansuami, sedangkan di dalam aturan hukum positif Indonesia, suami lebih dominanmelakukan pekerjaan publik, sedangkan istri hanya melakukan pekerjaandomestik. Akan tetapi realita yang terjadi sekarang tidak sedikit dari para istriyang juga ikut melakukan pekerjaan publik, begitu juga yang terjadi di DesaDieng Kulon, dimana mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani, dantidak sedikit dari para istri yang berprofesi sebagai karyawan home industry.Qirā’ah mubādalah merupakan cara pandang yang tepat dalam membingkaisebuah relasi yang baik (ma’rūf) antara suami dan istri, dimana suami istri dalammelaksanakan perannya di ranah publik maupun domestik, dilakukan berdasarkankesetaraan, keadilan serta kemaslahatan.Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan permasalahansebagai berikut : Bagaimana pembagian kerja suami istri pada keluarga petani danhome industry di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara?;Bagaimana tinjauan Qirā’ah mubādalah terhadap pembagian kerja suami istripada keluarga petani dan home industry di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur,Kabupaten Banjarnegara?. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulismelakukan jenis penelitian lapangan (field research), sedangkan teknikpengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi,serta teknik analisa data menggunakan metode kualitatif deskriptif.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suami istri yangberprofesi sebagai petani dan karyawan home industry di Desa Dieng Kulon,Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dari ketujuh informan yang penulistemui dan wawancarai terdapat dua pasangan suami istri yang belum menerapkanprinsip mubādalah yaitu kesetaraan (mufā'alah) serta kemitraan (muāwanah)dalam pembagian kerja antara suami istri, dimana suami hanya memegang peran publik saja, sedangkan istri menanggung pekerjaan publik juga domestik yang membuatnya mempunyai beban ganda (doubel bourden) hal ini tidak relevan dengan pilar zawāj dan mu’āsyaroh bil ma’rūf.
Kata Kunci: Qirā’ah mubādalah, Pembagian Kerja Suami Istri
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
HelvanoFaza Alfandra - Personal Name
|
Student ID |
2020060005
|
Dosen Pembimbing |
Dr. Herman Sujarwo, SH., M.H. - - Dosen Pembimbing 1
Dr.Reni Nur Aniroh, sy., M.S.I. - - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI |
74230
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Hukum Keluarga
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |