Muhammad Rifal Amin
Pengarang
Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I, M.S.I
Dosen Pembimbing 1
Dr. Lilik Rochmad Nurcholisho, Lc., MA.
Dosen Pembimbing 2
Dr. Asyhar Kholil, Lc., MA
Penguji 1
Maurisa Zinira, S.Th.I., M.A.
Penguji 2
Kaidah istifha>m dalam al-Qur’an memiliki makna-makna tertentu yaknimengikuti siya>q dalam konteks kalimat yang disampaikan. Istifha >m berfungsi menuntut kepahaman akan sesuatu yang ingin dicarinya ataupun ingin mengetahuinya. Huruf istifha >m dalam penggunaannya memiliki aturan masing masing, banyak fungsi istifha >m yang keluar dari makna aslinya (denotasi) ke makna bukan aslinya (konotasi), seperti halnya kata istifha>m مه yang terdapat dalam surat asy-Syu’ar>a memiliki makna yang bervariasi. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menggunakan jenis pendekatankualitatif, dan jenis penelitiannya menggunakan studi kepustakaan (libraryresearch), mengenai data utama dalam penulisan skripsi ini adalah kitab-kitabtafsir, kamus, buku, artikel dan jurnal yang pembahsannya berkaitan denganjudul Skripsi penulis. Dan dalam menganalisis data yang ada, penulimenggunakan metode deskriptif-analisis yang mencakup reduksi data, penyajiandata dan penarikan kesimpulan. Analisis penulis dan hasil penelitiannya dalam meneliti kata istifha>m مه dalam surat asy-Syu’ar>a, terbagi menjadi dua yaitu; makna dan rahasia, antara lain; Terdapat dalam ayat 39, kata istifha>m مه diayat tersebut mempunyai maknaريلأا (perintah). Kemudian dalam ayat 72, kata istifha>m مه diayat tersebutmempunyai makna نأشي (bukankah). Selanjutnya dalam ayat 93, kata istifha>m مه diayat tersebut mempunyai makna asli/makna sebenarnya (apakah). Tidak hanyaitu juga dalam ayat 203, kata istifha>m diayat tersebut mempunyai makna لاؤض (pertanyaan). Dan yang terakhir dalam ayat 221, kata istifha>m diayat tersebutmempunyai makna لاأ (ketahuilah). Sedangkan untuk rahasianya diperoleh darmasing-masing ayat yang terdapat keunikan atau keindahan dari segi bahasa penyajian ayat.
Kata Kunci : Kata Istifham مه, Semantik, dan Al-Qur’an