Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsi
ENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN UNTUK MAHABBAH (Kajian Living Qur’an di Desa Winong Kec. Kemiri Kab. Purworejo)
XML
Dalam kajian al-Qur‘an, saat ini tidak hanya berhenti pada kajian teks saja, akan tetapi meluas pada kajian al-Qur‘an di tengah masyarakat atau yang disebut dengan istilah living Qur‘an. Terdapat beberapa tipologi resepsi masyarakat terhadap al-Qur‘an. Yang pertama resepsi al-Qur‘an sebagai kitab, al-Qur‘an sebagai seni, al-Qur‘an sebagai bacaan ritual, dan al-Qur‘an dapat memiliki kekuatan magis. Dalam hal ini, penulis akan melakukan penelitian mengenai kajian living Qur‘an tentang penggunaan ayat-ayat al-Qur‘an untuk mahabbah di Desa Winong Kec. Kemiri Kab. Purworejo. Penelitian ini berfokus pada macammacam penggunaan ayat-ayat al-Qur‘an untuk mahabbah di Desa Winong, dan pemaknaan masyarakat terhadap penggunaan ayat-ayat tersebut. Tujuannya, tentu untuk mengetahui macam pengamalan dan pemaknaan penggunaan ayat-ayat alQur‘an untuk mahabbah di Desa Winong. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian lapangan, dengan sumber data primernya berupa hasil wawancara dengan informan, dan dilengkapi dengan buku-buku, kitab-kitab, atau penelitian serupa sebagai sumber data sekunder. Mengenai macam-macam ayat al-Qur‘an yang digunakan sebagai mahabbah oleh masyarakat Desa Winong beserta tata cara pengamalannya, terdapat sepuluh ayat yang dikategorikan dalam tiga jenis penggunaan. Pertama, sebagai wasilah penakluk hati yakni QS. Yūsuf: 4, QS. Thāhā: 39, QS. Ar-Ra‘d: 31, QS. Al-Nisā‘: 84QS. Al-Qalam:1-2, dan QS. Yāsīn: 72,. Kemudian yang kedua, sebagai wasilah mendatangkan kewibawaan, yakni QS. Saba‘: 10, QS. Yūsuf: 31, dan QS. As-Syurā:. Dan yang ketiga, sebagai wasilah penglaris dagangan dengan ayat QS. Al-Hajj: 27-28 yang ditulis menjadi sebuat rajah. Kemudian mengenai makna, dari makna objektif, secara umum praktik pengamalan tersebut merupakan pembacaan dan pengamalan ayat alQur‘an yang diyakini dapat menghasilkan mahabbah dengan beberapa ketentuan yakni niat yang baik, ada gurunya, ijazah, puasa, dan keistiqomahan. Makna eksresif dari pengamalan ini, bahwa pengamalan tersebut dimaknai sebagai wasilah seseorang dalam berdo‘a, sebagai salah satu bentuk riyadhah, dan juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan makna dokumenter yang ditangkap oleh penulis bahwa dalam pengamalan ini di Desa Winong ini diterima baik oleh masyarakat, dan pengamalan ini digunakan sebagai bentuk bertabarruk kepada orang-orang saleh terdahulu. Dan pengamalan ini merupakan suatu upaya membentuk kesadaran kepada masyarakat bahwa al-Qur‘an tidak serta hanya sebuah bacaan tetapi kemukjizatannya masih bisa dirasakan dan berlaku hingga akhir zaman.
Kata Kunci: Living Qur‘an, Mahabbah, Desa Winong
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Masngudah - Personal Name
|
Student ID |
2018080021
|
Dosen Pembimbing |
Dr. M. Ali Mustofa Kamal, AH, S.Th.I, M.S.I - - Dosen Pembimbing 1
Sawaun, Alh., S.Th.I., M.Hum - - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI |
76231
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., 2021 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |