Prodi Ilmu Politik
BUDAYA SEBAGAI SIMBOL LEGITIMASI POLITIK (Studi Kasus Prosesi Kirab Budaya Hari Jadi Kabupaten Wonosobo)
XML
Budaya merupakan hasil dari sebuah pengakuan, pengetahuan, perasaan,pendapat, penilaian, dan tindakan yang diatur dalam suatu kelompok masyarakat.Budaya Jawa tidak terlepas dari sebuah adat dan kepercayaan yang telahmembentuk suatu tatanan kehidupan bermasyarakat tersendiri, hingga munculpengaruh ajaran agama Hindu-Buddha maupun Islam yang kemudian salingmembaur dan berkembang hingga saat ini. Kirab adalah prosesi kebudayaan yangmemiliki banyak simbol, masing-masing simbol mewakili aspek tertentu dariprosesi yang saling berhubungan satu sama lain.Di Kabupaten Wonosobo, kirab budaya dikalukan untuk memperingatihari jadi Kabupaten Wonosobo yang diadakan setiap tahun. Dalam prosesi kirabbudaya tersebut terdapat rangkaian acara khusus yang memiliki makna filosofisyang dianggap sakral. Tentunya, serangkaian prosesi tersebut sangatlah eratketerkaitannya dengan penggunaan budaya sebagai simbol legitimasi politik,khususnya dalam rangkaian ritual serta pusaka yang digunakan. Sehinggafenomena tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, guna mengetahuinilai-nilai dan makna yang terkandung pada setiap prosesi ritual yang ada sertadari berbagai pusaka yang digunakan dalam kirab budaya tersebut.Dalam mengkaji fenomena tersebut, peneliti menggunakan pendekatankualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemahamanmasyarakat mengenai konteks legitimasi pemimpin dalam kirab budaya hari jadiKabupaten Wonosobo dengan cara melakukan wawancara terhadap informanyang berkaitan dengan fenomena tersebut. Peneliti juga menggunakan beberapalandasan teori guna menunjang penelitian yang dilakukan, diantaranya AnalisisSemiotika Roland Barthes, Teori Representasi dan Teori Legitimasi.Dalam perspektif semiotik simbolik Roland Barthes prosesi Kirab BudayaHari Jadi Kabupaten Wonosobo memiliki makna yang sangat mendalam, karenadalam setiap prosesi yang dilakukan memiliki nilai-nilai dan makna yangberhubungan dengan kekuasaan atau kedudukan pemimpin dalam menjalankansuatu pemerintahan. Makna-makna tersebut menjadi pedoman pokok dari sifatdan sikap pemimpin dalam mengatur jalannya pemerintahan. Seperti halnyamakna yang terkandung dalam pusaka Tombak Katentreman, seorang pemimpinharus mempunyai wibawa dalam menyelesaikan persoalan, serta harus bersikapadil dan bijaksana selama menjalankan kepemimpinannya. Kirab budaya tersebutjuga merupakan sebuah bentuk rangkaian doa serta rasa syukur kepada TuhanYME.
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Riki Farisman - Personal Name
|
Student ID |
2019250010
|
Dosen Pembimbing |
Muflih Fahmi kaunain, S.IP., M.Sos - - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI |
67201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Ilmu Politik
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |