KONSEP MAHABBAH DALAM AL-QURAN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR QS. ALI IMRAN 31 DALAM PERSPEKTIF TASA WUF DAN FIKIH)

Detail Cantuman

Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsi

KONSEP MAHABBAH DALAM AL-QURAN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR QS. ALI IMRAN 31 DALAM PERSPEKTIF TASA WUF DAN FIKIH)

XML

Penelitian dari skripsi ini bertujuan untuk mengetahui konsep mahabbah dalam QS. Ali lmran 31 dalam perspektif tasawuf dan fikih. Mahabbah adalah rasa cinta yang mendalam dan didasarkan dengan ketulusan hati. Sejauh ini mahabbah lebih condong dibahas dalam perspektif tasawuf sebab dalam mencintai dibutuhkan kesucian hati dan jiwa serta penyucian diri sehingga antara mahabbah dan tasawuf saling berhubungan. Sedangkan mahabbah dalam perspektif fikih sejauh ini masih belum ditemukan. Maka dari itu, penulis akan menelaah dan menganalisis konsep mahabbah yang ada dalam QS. Ali Imran 31 dalam perspketif tasawuf dan fikih sehingga bisa dihasilkan perbandingan konsep mahabbah dalam perspektif tasawuf dan fikih. Dengan ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode komparatif dengan pendekatan madzahibut tafsir. Adapun teknik yang penulis lakukan adalah mengumpulkan berbagai penafsiran QS. Ali Imran 31 dari kitab-kitab tafsir yang bercorak tasawuf dan fikih, kemudian membandingkan penafsirannya dan diambil intisari dari penafsiran tersebut sehingga dihasilkan konsep mahabbah dalam perspektif tasawuf dan fikih. Setelah konsep mahabbah terhimpun, penulis membandingkan hasilnya sehingga ditemukan persamaan dan perbedaan konsep mahabbah dalam perspektif tasawuf dan fikih. Adapun hasil penelitian dari skripsi ini adalah konsep mahabbah dalam perspektif tasawuf yaitu fana, hulul, takwa, dan zuhud. Sedangkan konsep mahabbah dalam perspektif fikih yaitu mengikuti agama Islam, menaati Rasulullah saw dengan mengimplementasikan syariatnya, mengikuti perintah­ Nya, dan menjauhi larangan-Nya, berbuat kebajikan, bertakwa, bertawaddhu, dan berbelas kasih. Hasil analisis dari skripsi ini adalah mahabbah dalam perspektif tasawuf merupakan rasa cinta berasal dari dalam hati. Sedangkan mahabbah dalam perspektif fikih adalah mengikuti semua ajaran yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, rasa cinta akan menghasilkan sebuah kenikmatan ketika berada di dekat sang kekasih sehingga apapun yang diperintahkan oleh orang yang dikasihi, tidak akan sedikitpun ditinggalkan. Maka dari itu, tidak ada cinta tanpa taat dan tidak ada taat tanpa cinta.

Kata kunci: Mahabbah, Tafsir Tasawuf, dan Tafsir Fikih.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Nila Asyrofus Shofar - Personal Name
Student ID
2017080068
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
76231
Edisi
Published
Departement
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail